Kamis, 28 Maret 2013

Hari Bahagia


          Hari Bahagia Itu 
-----------------------------------       
Oleh: Halim Mansyur Siregar               


Kapan tibanya hari bahagia itu  

saat di mana kita dapat bertemu           

aku tak tahu     

hanya bisa menunggu dan terus menunggu         

sembari tetap merajut rindu      

membentangkannya pada setiap petala ruang dan waktu           

hingga datang utusan untuk menjemputku          

hingga datang keputusan yang mengatur tempatku         

hasil penilaian tentang kesungguhan mencintai-Mu         


      
  

       Derita dan Harapan          
-----------------------------------                   
Oleh: Halim Mansyur Siregar               


Jika harapan ibarat tanaman     

maka derita adalah pupuknya               





  Menjadi Mawar Pagi        
--------------------------------------  
Oleh: Halim Mansyur Siregar   


Menepi, meski harus menyendiri           

itulah pilihanku kini       

terlalu berliku jalan di depanku 

juga terjal, lagi penuh batu        

walau sejatinya hidup adalah perjuangan           

mesti sanggup menghadapi semua rintangan                  

namun aku tak ingin seumpama singa    

dengan mulut siap menganga    

menerkam segala yang ada       

cukuplah bagiku menjadi seperti mawar pagi    

memiliki duri-duri yang teratur rapi       

sebagai perisai, sekadar untuk melindungi diri   


    


       Sesuatu yang Agung    
------------------------------------                 
Oleh: Halim Mansyur Siregar               


Harapan juga sesuatu yang agung         

gema suaranya akan sulit terbendung    

manakala ia telah bersenandung
                 



                      Ragu         
-----------------------------------                   
Oleh: Halim Mansyur Siregar               


Tuhan…,         

acapkali aku meminta   

terkadang lebih dari yang sepantasnya   

tapi kini aku ragu  

mampukah mempertanggungjawabkan semua itu

seandainya Engkau kabulkan segala do’aku 


        


        Menabur Benih Asa
------------------------------------
Oleh: Halim Mansyur Siregar


Demikian luas alam semesta

taburlah benih asa di mana suka

tentu iapun butuh hujan secukupnya

maka itulah titik-titik air mata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar