Kamis, 28 Maret 2013

Seribu PUISI


      Menulis Seribu Puisi
________________________
             
Oleh : Halim Mansyur Siregar 

     - untuk istri dan ketiga putriku



Maafkan daku wahai para kekasih hati 

waktu yang engkau miliki sering kucuri

demi memenuhi hasrat di hati

menulis seribu puisi

selagi hayat masih melekat dalam diri




      Perlahan Tapi Pasti
_______________________

Oleh Halim Mansyur Siregar 


Perlahan tapi pasti

kucoba tanamkan biji-biji puisi

yakin sepenuh hati

akan datang musim menuai hasil suatu saat nanti 




        Kata Demi Kata
________________________

Oleh : Halim Mansyur Siregar



Pekat awan

butiran hujan

debu-debu di jalanan

lalu lalang kendaraan

istana-istana tak bertuan

dari sanalah kata demi kata kupunguti

hingga menjelma sebentuk puisi




    Memilih Sosok Pemimpin
________________________

Oleh : Halim Mansyur Siregar



Harusnya kita bertanya siapa dia

siapa ayah ibunya

siapa kakek neneknya

siapa buyutnya

siapa istrinya

siapa anak-anaknya

bahkan sesiapa orang di dekatnya

tak cukup bila hanya mendengar

suara kehidupan surga yang masih samar 

keluar dari sepasang bibir yang bergetar




          Bocah Pengemis
________________________

Oleh : Halim Mansyur Siregar



Berjalan dari pintu ke pintu

bocah itu mengoyak tirai zaman

untuk sesuap nasi yang ia butuhkan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar